Halaman

21 Mei 2010

Star of The Month

ADITYA GILANK PRATAMA

Tinggi semampai. Hidungnya sedikit mancung dengan kulit warna sawo matang. Lelaki berkacamata ini, sepintas terlihat masih seperti siswa SMP. Penampilannya yang khas dan bersahaja, namun penuh kelembutan, tak tergambar bahwa dia seorang penulis muda yang sangat produktif dan selalu berada di garis depan untuk menyuarakan hak-hak anak bersama kawan-kawannya di KREATif.

Dialah Aditya Gilank Pratama, pemuda imut-imut dengan rambut cepak yang sekarang menjabat sebagai ketua KREATif periode 2009-2010. Dia mengepalai KREATif Pusat (DKI Jakarta), serta mengkoordinir cabang dan ranting KREATif yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia.

Adit, begitu sapaan akrabnya, memang mudah bergaul dan cepat akrab dengan siapa saja. Senyum ramahnya akan menyapa siapa pun yang ditemuinya. Di balik keakrabannya, lelaki yang merupakan putra tunggal Ibu Tri Astuti ini adalah seorang yang gigih dan keras hati untuk menggapai keinginannya.

Hal itu terlihat dari caranya mengatur kegiatan di komunitasnya, dan tampak dari prestasinya yang cepat 'meloncat'.

Dia merupakan salah satu dari para Penulis Muda Indonesia yang memprakarsai berdirinya KREATif (Komunitas Remaja Pena Anak Kreatif) pada “Creative Writing Workshop” yang diadakan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) tanggal 27 November 2007 di Gedung BK3S, Menteng. Saat itu dia menjabat sebagai Wakil Ketua KREATif periode 2007-2008. Kemudian kembali terpilih pada periode 2008-2009 untuk jabatan yang sama. Ketika dia diberi tanggung jawab melakukan sesuatu, dia berusaha untuk melakukan sebaik-baiknya. Bahkan, dalam waktu singkat, dia diberi tanggung jawab yang lebih besar lagi, menjadi ketua KREATif periode 2009-2010.

Pada 2007, dia termasuk One of the best Indonesian Young Writers (UNICEF Award), dengan naskahnya yang berjudul: “Kesetaraan Gender Dimulai Dari Sekolah dan Rumah (2007)”. Dan naskahnya ini dimuat dalam buku “Ada Arjuna, Ada Srikandi. Ada Superman, Ada Wonderwoman” bersama 19 penulis muda Indonesia lainnya.

“Dua tahun berjalan, saya kembali menjadi One of the best Indonesian Young Writers 2009," tutur Adit dengan bola mata berbinar-binar.

Kali ini naskahnya yang berjudul “Aku Ingin Menjadi Presiden Yang Ceria” akan dibukukan dalam buku “Pelangi Pemimpinku” yang terbit Mei 2010.

Sebagai orang yang bertanggungjawab untuk mengembangkan komunitas berskala nasional dengan dua fokus utama; suara anak dan penulis muda, yang hampir sama targetnya, dia selalu mengikuti perkembangan karakter si ‘objek’ .

Satu fokus, penulis muda, digambarkan sebagai komitmen tinggi terhadap bidang kepenulisan. Adapun, suara anak, untuk menjangkau anak-anak yang mempunyai karakter selalu tampil natural, sehingga diperlukan rasa percaya diri yang tinggi, serta mempunyai kreativitas tinggi. Untuk itulah, KREATif ada untuk menyuarakan hak-hak anak melalui tulisan.

Remaja yang lahir di Jakarta tanggal 18 Oktober 1993 ini, terus menambah wawasannya dengan mengikuti dunia anak muda. Dia mencari informasi tentang hang out anak muda, ikut tweeter, facebook, sampai berdiskusi dengan pengurus parlemen remaja di berbagai belahan dunia.

Selain itu, lelaki yang pernah menjadi salah satu delegasi Indonesia dalam International Youth Forum 21-24 Oktober 2009 di Hotel Millenium Jakarta ini, juga menambah wawasannya dengan banyak membaca buku, nonton film, traveling dan senang sesuatu yang baru.

Kegiatannya tidak hanya seputar menyuarakan hak-hak anak lewat tulisan, tapi juga mengasah bakat seninya di dunia teater. Dia selalu berupaya menampilkan yang terbaik, baik buat dirinya sendiri maupun untuk grup teater tempat dia bernaung. Dia cenderung tidak bisa diam, dan selalu melakukan inovasi baru dalam bakat yang digelutinya. Itu terbukti dalam Festival Seni Siswa Nasional 2009, ia mendapat penghargaan berupa medali emas.

Selain yang telah dipaparkan di atas, siswa multi talenta yang pernah menempuh pendidikan di SMA Negeri 78 Jakarta, SMP Negeri 89 Jakarta, SD Negeri Jelambar Baru, dan TK Putra Bangsa ini, juga memiliki sederet prestasi lainnya yang tak kalah dahsyat:

  1. Penghargaan Lulusan Berprestasi Nasional SMA Negeri 78 (2010),
  2. Abang 3 SLTA DKI (Abang None SLTA DKI 2009),
  3. Harapan 1 Remaja Ceria Jakarta Barat 2009
  4. Nominator Aktor Terbaik Festival Indraja (2008 dan 2009),

Dan pada Ujian Nasional 2010 ini, penggalan naskah dramanya yang berjudul “Ayah-Ayah Cinta”, menjadi bahan soal UAN SMA di wilayah Indonesia Timur.

Mendapat manfaat akibat memberi manfaat kepada orang lain adalah hal yang paling dia sukai. Karena itu, Adit terus menulis dan membangkitkan semangat untuk memperluas cakrawala pandang. Dampaknya, setiap orang akan memberi komentar dan kritik atas tulisan-tulisannya. Tak ada pengalaman buruk, semua hanyalah pelajaran untuk hidupnya. Semua pujian adalah karena orang-orang yang membiarkannya tetap hidup dan semakin berkembang.



1 komentar:

Anonim mengatakan...

kemaren vera..sekarang aditya...dua2nya 78..mantafss...selamat! ini didikannya bu tika hatikah semua yak???haha


annajuva