Halaman

23 Juni 2009

Yang Terlupakan dalam Hari Peringatan

Di bulan Juni ini, kita banyak memperingati hari-hari penting dalam sejarah, seperti hari kelahiran Pancasila 1 Juni, hari Lingkungan Hidup 5 Juni, dan hari ulang tahun ibukota Jakarta 22 Juni. Masing-masing diperingati dalam kemeriahan, apalagi HUT Jakarta yang biasanya diwarnai Festival Pekan Raya Jakarta.

Ada juga lho hari penting yang wajib diketahui terutama bagi anak-anak Indonesia, yaitu Hari Dunia Menentang Pekerja Anak yang diperingati setiap 12 Juni. Pada tanggal 21 Juni 2009 lalu di Plasa Selatan, Gelora Bung Karno, sejumlah LSM dan kelompok anak menggelar “Aksi Menentang Pekerja Anak” dengan jalan damai dari Depdiknas – Senayan sambil membawa spanduk-spanduk yang menyatakan protes menentang pekerja anak. Semua orang dibagikan Kincir Angin 5 warna yang digunakan oleh ILO sebagai lambang dari kampanye global menghapus pekerja anak. Kincir Angin ini mewakili bentuk kebebasan, karena fenomena pekerja anak telah merampas jutaan hak anak-anak untuk tumbuh berkembang dengan bahagia. Lima warna kincir angin yaitu hijau, merah, biru, coklat, biru dan kuning mewakili perbedaan ras dan budaya di dunia.

Acara dilanjutkan dengan pembagian kelompok permainan untuk anak-anak. Inti permainan di setiap kelompok adalah berusaha menyusun huruf-huruf yang nantinya membentuk kalimat protes atau himbauan untuk menentang pekerja anak. KREATif turut serta dalam kelompok ‘kuning’ yang membuat kalimat “Aksi Kaum Muda Menentang Pekerja Anak”. Memasuki acara inti, semua partisipan duduk di tempat yang disediakan di bawah naungan tenda. Kemudian acara diikuti beberapa sambutan dari Perwakilan ILO, Perwakilan Anak dan suguhan lagu dari Nugie. Sayangnya, sejumlah undangan seperti Menteri Sosial, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan tidak hadir dalam acara ini dan hanya diwakilkan oleh dirjen. Mengapa Menteri-Menteri terkait kurang menunjukkan perhatian mereka terhadap penghapusan pekerja anak? Tidakkah ini menimbulkan kesan bahwa pesan untuk menyejahterakan kehidupan anak dan bangsa hanya di bibir mereka saja.

Kenyataan miris lainnya juga terlihat setelah acara selesai. Meski acara tersebut mengangkat isu pekerja anak, masih banyak pemulung anak-anak yang memunguti sampah makanan kardus yang ditinggalkan peserta acara. Anak-anak pemulung itu dengan langkah cepat menyelip di antara partisipan acara mencari-cari sisa makanan kardus yang ditinggalkan. Mereka yang menjadi tema utama dalam acara tersebut justru ternafikan dari perhatian. Tidak ada satupun orang yang peduli melihat hal ini. Akhirnya salah satu anggota KREATif bernama Cory yang gemas melihat anak-anak pemulung tersebut, memberikan topi miliknya bertuliskan STOP PEKERJA ANAK yang dibagikan secara gratis dalam acara. KREATif sangat sedih melihat betapa pesan untuk menghentikan pekerja anak belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat bahkan sebagian besar peserta acaranya sendiri. Seharusnya dalam acara yang mengangkat isu pekerja anak seperti ini, tidak hanya menyuguhkan hiburan dan himbauan. Namun juga pembuktian dengan memberikan makanan gratis atau menyumbang buku-buku terhadap anak-anak pekerja seperti pemulung yang kebetulan berada di sekitar daerah itu.
KREATif berharap dalam acara-acara selanjutnya yang mengangkat isu-isu sosial, tidak sekadar memberikan himbauan namun juga aksi nyata terhadap sekelilingnya.

20 Juni 2009

Liputan Spendoe Show Week 2009


Acara ulang tahun SMPN 2 Mataram-NTB (Spendoe) tahun ini dirayakan dengan diadakannya “Spendoe Show Week 2009” yang berlangsung dari tanggal 13-20 Juni 2009. Acara ini diadakan setelah ulangan umum semester genap selesai dilaksanakan. Dalam acara ini, diadakan lomba-lomba antar kelas dimana semua kelas diwajibkan mengirimkan “atlet” nya. Apa saja lombanya? Ada lomba futsal putra, futsal putri, dan 3on3 putra di bidang olahraga. Serta lomba mading dan baca puisi di bidang seni. Ada pula lomba-lomba lain yang tidak wajib diikuti setiap kelas antara lain festival band dan loma voli untuk putra dan putri yang dilaksanakan antar SD se Kota Mataram.

Dari sekian banyak lomba dalam acara yang dipanitiai OSIS SMPN 2 Mataram ini, yang paling unik adalah Lomba Mading. Mengapa? Lomba Mading yang mengambil tema “Green School” ini meminta peserta untuk membahas mengenai sekolah yang ramah lingkungan serta mewajibkan penggunaan barang-barang bekas sebagai media penulisan. Wow! Persyaratan ini dinilai sebagian peserta cukup menantang sekaligus menguntungkan. Karena mereka tak perlu mengeluarkan biaya banyak, dan satu lagi, ramah lingkungan.

Tim juri yang terdiri atas Ibu Dra. Ni Made Kembar dan Ibu Zohriah, S.Pd akhirnya menetapkan pemenangnya yang diumumkan pada tanggal 20 juni, pada hari penutupan.

“Sulit sekali menentukan siapa juaranya. Semuanya baik, unik dan menarik”, komentar Ibu Kembar, salah satu juri.

Namun, dalam setiap kompetisi, selalu ada yang kalah dan menang. Dan kali ini pemenangnya adalah dari kelas 8 A-RSBI dengan mading yang berjudul “Selembar Wajah Bumi”. Tim madding 8 A terdiri atas 7 orang yang semuanya perempuan. Mereka adalah, Novi, Bella, Atik, Meining, Nella, Azka dan saya sendiri, Gayatri.

“Kita benar-benar nggak keluar uang untuk bahan. Hanya sedikit kertas warna dan lem”, kata Novi.
“Kardus ini kita minta dari Toko kebutuhan pokok milik teman. Tidak menyangka hasilnya jadi bagus”, kata Meining
“Tutup-tutup botol ini juga kami kumpulkan dari stan minuman OSIS”,kata Atik
“Ya, ini hasil kerja rodi kita semalaman”, kata Bella
“Akhirnya kelas kita bias mendapat juara dalam SSW tahun ini setelah kalah di bidang olahraga”, kata Nella

Mereka mendapat hadiah berupa piagam dari sekolah dan buku “The Hot Chicken Soup for Global Warming” dari KREATif. Buku ini membahas tentang anak dan lingkungan hidup karya penulis-penulis Indonesia terbaik 2008 yang memperoleh penghargaan dari UNICEF.

“Buku yang menarik untuk dibaca.”, begitulah komentar dari Bapak Subur, Pembina OSIS SMPN 2 Mataram.

Pada penutupan tanggal 20 juni yang sekaligus penerimaan rapot, dibagikan juga bulletin KREATif yang membahas tentang lingkungan hidup. Buletin ini membuat para orang tua murid tertarik untuk membaca, Karena isinya yang ringan namun berbobot.

Terimakasih untuk semua sponsor termasuk KREATif sehingga acara ini dapat berjalan dengan meriah!

KREATif NTB, Gayatri

17 Juni 2009

Youth Forum 2009

IFCW WorldForum 2009 will hear from the children and young people of the world. A total of sixty young adults have been invited to participate in the forum. They will take part in the seminars, debate during break-out sessions, participate in roleplaying sessions and showcase their creative presentations. At the end of the forum, the youth are expected to make a petition which will be declared to the world. The participation of the youth is hoped to provide this forum with the important perspective of the Child. The petition will be presented to the WorldForum 2009 participants and an invited audience on the Saturday morning session, 24 October 2009, in commemorating United Nations Day.
General Information

Date : October 21 - 24, 2009

Venue : Millennium Hotel Jakarta - Indonesia

Theme : My World, My Dream...


Topics :
Five primary sub-topics will be discussed by the youth in this forum:
Effective Future Community Leadership in developing a Safer and Better World
Child’s Rights and MDGs (7 & 8)
Changing Environmental Threats into Opportunities for a Better World
Strengthening Family and Community Empowerment
Media as a Partner in Promoting and Protecting Child Rights


How Can I Help This Noble Cause?

The IFCW opens its doors to young bright minds that have the smarts and the heart to change the present and make a better and brighter future. By participating in this event, we hope to enhance your dreams and capabilities for a brighter future. Participants will be able to enjoy talks from highly established speakers as well as the company and minds of their fellow participants. We hope that with this, participants will be motivated to act as agents of change within their home communities.

There will be a total of 60 seats available for the youth aged 15 – 18 years old.

How Can I Apply?

The applicant will need to fill out the registration form and meet the following requirements:

Selection Process for IFCW Participants
1. Essay
Submit a short essay on one of the five topics given. In the essay, the topic must be correlated to the overall theme of “my world, my dream”. It should explain, for example, reality of leadership in your environment (which is your ‘world’), as well as what you think leadership ought to be like, and why (i.e. your ‘dream’). It is highly recommended that participants use both illustration, facts as well as arguments to substantiate their essay. Essays must be no less than 700 words but no longer than 1500 words, font Times New Roman size 12, 1.5 spacing, on an A4 format. With 1.25 inches for left and bottom margins, and a 1 inch margin for top and right.

2. Creative presentation
This second article is meant to allow you to be as creative and experimental as you want. You will be allowed to use whatever means possible to present your illustration of “my world, my dream”, based on one of the five given topics, given that it is not the same as the topic for the essay. (For example, you can present by making posters, doing a short play, singing your own composed song, making a video, and so on.) A soft copy of that media (picture, video, slides, etc) must be submitted to the committee, as well as a video/audio record of the presentation. Pictures must be in the form of JPEG/GIF files, while videos zipped and in MP4 or WMV format. The overall presentation should take between 5 and 7 minutes.


Email your submission including all relevant documents and participant’s biodata to youthforum.ifcw2009@gmail.com BEFORE July 20th 2009.

Applicants that pass the selection process will be announced through www.worldforum-2009.org on
August 1st 2009.

Do I Have to Pay?

The registration fee for The International Forum for Child Welfare is US$ 300.00, to be paid when the applicant’s participation in IFCW has been confirmed.

Facilities

The registration fee is required to provide participants with the following facilities:

Participants will stay in the 4-star Millennium Hotel Jakarta in a twin sharing room for the length of the World Forum from October 21st – 24th 2009. Breakfast, lunch, and dinner is included in the registration fee and will be provided. Additional expenses such as phone calls, internet usage, mini bar, laundry, etc. will be billed to your personal account.

Notes:

Youth forum activities are limited to only participants. Parents may accompany the youth to the program at their own expense (transportation, accommodation, meals, etc will not be provided by the committee).

Mencintai Bumi lewat film HOME

Dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2009, Film Home untuk pertama kalinya diluncurkan di Indonesia. Film dokumenter karya Yann Arthus-Bertrand ini bukan sekedar film dokumenter biasa yang sarat akan pesan, tapi juga menyuguhkan visual yang kuat. HOME berhasil memotret bagian bumi yang telah dirusak oleh manusia serta keajaiban lainnya yang masih bisa kita lestarikan.

Di Indonesia HOME akan diputar pada 5 Juni 2009 di Djakarta Theatre yang akan dihadiri oleh Dubes Perancis, AFD, Cinema 21, Cinema XXI, dan WWF-Indonesia.
Secara eksklusif, HOME akan diputar di Cinema XXI Djakarta Theatre pada pukul 13.00, 15.00, 17.00.
Sementara pada 6 Juni 2009, publik dapat menyaksikan HOME di Cinema XXI Plaza Senayan.

Untuk pemutaran di Djakarta Theatre pada 5 Juni, dan Cinema XXI Plaza Senayan pada 6 Juni, Rp 2,000 dari setiap tiket terjual akan disumbangkan kepada WWF-Indonesia.

http://www.wwf.or.id/en/index.cfm?7380/67/Peringati-Hari-Lingkungan-Hidup-Sedunia-WWF-Luncurkan-Film-HOME