Halaman

27 Agustus 2011

One Man, One Bread Sukses di 3 Kota Besar!

One Man, One Bread Sukses di 3 Kota Besar!

Siapa yang menyangka ratusan orang akan terlibat dalam sebuah gerakan sosial berupa pengumpulan roti yang dilakukan di tiga kota besar : Mataram, NTB (25 Agustus 2011), Jakarta I (26 Agustus 2011) dan Surabaya, Jawa Timur (27 Agustus 2011)?

One Man, One Bread adalah jawabannya!

Jika selama ini teman-teman sering mendengar aksi One Man, One Book dan One Man, One Tree maka selama sebulan ini teman-teman akan mengenal istilah baru : ONE MAN, ONE BREAD. One Man, One Bread adalah sebuah gerakan sosial yang dipromotori oleh KREATif (Komunitas Remaja Pena Anak Kreatif) dalam rangka HUT RI ke-66, bulan Ramadhan, Idul fitri 1432 H serta menjelang HUT KREATif ke-4. Namanya saja sudah BREAD, maka sudah dapat dipastikan bahwa gerakan sosial ini ada kaitannya dengan roti. Aksi ini dilakukan sebagai tanda semangat nasionalisme persaudaraan.

Aksi OMOB tidak hanya melibatkan para anggota KREATif saja tetapi juga dari berbagai partisipan. Respon yang didapatkan pun cukup positif. Mulai dari pelajar, mahasiswa bahkan ibu-ibu rumah tangga yang biasanya ‘reng goreng goreng’ pun tak ketinggalan untuk turut berpartisipasi. Itu terbukti dari banyaknya jumlah donatur yang terdaftar pada tiap provinsi penyelenggara, tidak lagi berjumlah belasan, tetapi bahkan hingga mencapai angka seratus!

OMOB berjalan lancar berkat suksesnya penukaran sejumlah uang sumbangan sukarela minimal Rp 5000 dengan sebuah pin kampanye One Man, One Bread. Jadi bagi siapa saja yang mau berpartisipasi bisa menyisihkan sebagian uangnya kepada para penanggung jawab OMOB KREATif di daerahnya masing-masing. Untuk Jakarta dipegang oleh Noval Kurniadi & Aditya Gilank Pratama, untuk Surabaya adalah Nadia Ilmi sementara untuk OMOB Mataram adalah Gayatri Kancana Dewi. Sebagai tanda partisipasi nantinya akan kita berikan pin.

Nah, uang yang sudah terkumpul dari penggalangan dana lalu kita gunakan untuk membeli roti. Kemudian roti-roti tersebut akan kita bagikan kepada saudara-saudara kita yang kurang beruntung., khususnya anak-anak. Berhubung saat itu bertepatan dengan bulan puasa, kita juga membagikan roti kepada mereka yang hendak berbuka puasa namun tidak memiliki makanan untuk berbuka.

Kini yang menjadi pertanyaannya adalah, mengapa harus roti?

Mungkin teman-teman sempat beranggapan seperti itu bahwa mengapa harus roti?

Mengapa tidak lontong? Bukannya lontong lebih Indonesia?

Mengapa tidak nasi? Bukannya nasi makanan pokok kita?

Mengapa tidak bubur? Bukannya bubur lebih banyak pilihannya?

Jawabannya selain karena roti itu lebih praktis, harga roti juga terjangkau. Itu tandanya jika kita hendak berbuat baik kepada orang lain, tidak usah dari hal-hal yang besar, cukup dari hal kecil saja, meskipun dari sebongkah roti. Seperti namanya, One man, one bread. Satu orang, satu roti. Ini baru satu orang, bayangkan bagaimana jadinya jika sepertiga dari penduduk Indonesia menyisihkan sejumlah uangnya hanya untuk memberikan sebongkah roti kepada orang-orang yang kurang beruntung? Pasti tak terbayangkan bagaimana jadinya!

One Man, One Bread sukses diselenggarakan di tiga kota besar di Indonesia ; Jakarta I, Surabaya (Jawa Timur ) dan Mataram (Nusa Tenggara Barat), berhasil mengumpulkan donatur sebanyak 310 orang, menukarkan pin sejumlah 310 buah, melibatkan puluhan volunteer dan bahkan juga berhasil membagikan roti sebanyak 340 buah. Dengan diselenggarakannya aksi ONE MAN, ONE BREAD oleh KREATif YKAI-UNICEF ini, kiranya bisa menjadi momentum tepat bagi kita untuk membuka mata lebih lebar bahwa masih banyak saudara-saudara kita di luar sana yang masih perlu kita bantu.* -NK-

Tidak ada komentar: