Halaman

16 November 2009

International Youth Forum 2009


Tahukah kalian kalau bulan lalu, Jakarta menjadi tuan rumah sebuah event Internasional? Oh, bukan! Bukan event olimpiade atau pertandingan sepak bola! Tapi event yang menyangkut hak anak-anak di seluruh dunia, yaitu World Forum 2009 yang dihadiri oleh lembaga-lembaga perlindungan anak di seluruh dunia. Acara ini diselenggarakan oleh International Forum for Child Welfare, Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, Pemerintah Republik Indonesia, Pemda DKI Jakarta, LIA Foundation dan beberapa sponsor lainnya. Acara yang berlangsung pada 21-24 Oktober 2009 yang lalu ini, dilaksanakan di Hotel Millennium, Jakarta.

Nah, kalau World Forum pesertanya adalah orang-orang dewasa, adakah partisipasi anak dalam even ini?

Oh, jelas ada!

Berjalan beriringan dengan World Forum, dilaksanakan juga Youth Forum yang dihadir oleh para remaja dari berbagai negara. Anggota KREATif juga turut hadir lho. Saya Gayatri, Raisa, Aditya, Nitya dan Alfinda. Dengan tema “My World, My Dream” selama kegiatan kami diajak untuk “bermimpi” tentang dunia yang lebih aman dan nyaman untuk anak. Kemudian kami juga mendiskusikan cara “mewujudkan mimpi” tersebut. Kami mengikuti seminar tentang berbagai aspek kehidupan yang menyangkut hak anak bersama para pakar dari seluruh dunia. Mulai dari pemerintahan, hak anak, tujuan pembangunan Millenium, bencana alam, hingga kondisi nyata keadaan teman-teman kita di belahan dunia lain. Kami juga melakukan video conference dengan para remaja dari beberapa negara untuk membahas mengenai anak. Mulai dari peran media, peran kepemimpinan yang baik, hak anak dan tujuan pembangunan millenium, serta pemberdayaan keluarga dan masyarakat. Pada penutupan acara sekaligus memperingati Hari PBB, 24 Oktober 2009, perwakilan dari Youth yaitu Abdul, Lena, Aditya, Anindita, Wida, Fendy, dan Ayu, membacakan sebuah petisi yang bernama “Youth Petition” sebagai hasil dari diskusi kami. Kemudian peserta dewasa juga menyampaikan Jakarta Declaration yang diwakili oleh Ibu Winarti Sukaesih dan Mr. Niresh Ramklass.

Oya, sepanjang acara, berbagai kebudayaan asli Indonesia juga ditampilkan. Mulai dari kewajiban penggunaan baju batik untuk peserta Indonesia, penampilan tari pendet asal Bali oleh anak-anak berusia 10 tahunan, gamelan dan angklung. Kemudian pemutaran film-film pendek tentang keragaman budaya dan keelokan alam Indonesia. Mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, NTT, Kalimantan, Sulawesi hingga Irian. Wah, bangga sekali rasanya. Apalagi, para peserta dari luar negeri tak sungkan-sungkan ikut menari dan menyanyikan lagu daerah bersama kami saat acara penutupan. Meriah dan menyenangkan sekali.

Tahun depan, kegiatan serupa akan dilaksanakan di New York. Hmm.. ada teman-teman yang mau berpartisipasi?

Semoga kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan ya. Demi terjaminnya hak-hak anak di seluruh dunia.

“Let’s walk hand in hand toward a safer and better world by realizing the rights of the child!”

KREATif NTB_Gayatri Kancana Dewi



Tidak ada komentar: