Halaman

13 Juni 2008

Hari Lingkungan Hidup


Ku susuri jalan ini
Terpagari pohon hijau nan lembut

Rindangnya mengejek terik sang surya
yang tak bisa menyentuhku
Angin sepoi-sepoi meggelitikku
Mengajak rambutku menari
Bersama irama desiran dedaunan
Langkahku tersenyum bersama mentari

zwiiinggg...

semua gelap dalam radius jangkauan mata
ketika sadar merasukiku
ringisan sedih menyapa wajahku
hanya mimpi...
benakku berujar

kala matahari benar-benar hadir
ku susuri jalan itu
tak kutemukan pohon hjau yang memagari
yang ada trotoar kotor terhias sampah
teriknya surya yang mengejekku
menambah kalap pigmen kulitku bekerja
angin sepoi-sepoi memang menggelitikku
tetapi dengan sentuhan senyawa karbon destruktif
merusak tatanan pilinan rambutku
aku berharap tak disana saat itu

kapan mimpiku jadi nyata?


teman-teman sebangsa setanah air..
hho..
adakah yang mengingat tgl 5 juni itu hari apa?
ga inget??
waduh..
ckck..
oke dee..
saya ingatkan.. tgl 5 juni itu hari Lingkungan Hidup...
Hmmm... sedih deh baca puisi di atas, saya saja yang buat kok ngerasa ngenes bgt ya??
Mungkin buat temen-temen yang berdomisili di daerah pedesaan yang sejuk, kondisi jalan pertama yang ada di pusi tadi masih bisa ditemui,,
Tapi buat teman-teman yang hidupnya di perkotaan yang biasanya udah bising sama keadaan metropolitan yang "amboi" ramainya...
Sepertinya lingkungan asri nan indah itu tidak bisa kita lihat setiap hari...
huhuhu..
Sudah terlalu ramai kendaraan, ramai asap, ramai lampu..

Bisa gak ya kita ngewujudin "jalan" tersebut jadi nyata?
BISA !!!
Harus bisa...
Mulai dari hal-hal kecil saja yang sepertinya luput untuk kita sadari.
Biasakan membuang sampah selalu pada tempatnya,
menghemat kertas (ingat!!!banyak pohon ditebang untuk membuat lembaran kertas!),

kita juga bisa menanam sedikit pohon di sekitar kita,
tapi kalau ternyata memang tidak ada lahan, pakai saja pot cilik.
Warna tumbuhan yang hijau sedikit banyak akan menambah keasrian lingkungan kita lho!!!
Coba saja kita bandingkan rumah kecil yang banyak tetumbuhannya dengan rumah besar berpagar emas tetapi sarat akan hijaunya tumbuhan.
Kalau saya pribadi, saya akan lebih nikmat lama memandang rumah kecil itu,
Kalau diandai-andaikan rumah kecil itu bagaikan secuil potret kehidupan keluarga yang damai sejahtera, dan rumah besar itu bagai sangkar burung sombong yang senang bersolek tanpa memedulikan sekitarnya.

Yang manakah yang teman-teman pilih??

Saya tunggu komentarnya...

stella cynara


2 komentar:

Anonim mengatakan...

ih kacian deh ga da yang comment nih gw commentarin..


mana judulnya???


_si penulis_

Anonim mengatakan...

jgn lp kirim email foto2 di cre-work kmaren!!