Halaman

08 September 2010

24 Juli 2010 : Makan Siang bersama Bu Linda

Hari ini, 24 Juli 2010, merupakan hari yang sangat menyenangkan. Suatu kehormatan bagiku mendapat undangan makan siang bersama Ibu Linda Amalia Sari Gumelar, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Undangan makan siang ini bertempat di kediaman Ibu Linda sendiri, Kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan pukul 11.30 WIB.

Sekitar pukul 10.30 WIB, aku mendapat kabar dari Kak Susan

Halo Nita, hari ini kamu ke rumah Bu Menteri, ya? Acaranya jam setengah duabelas”

Hah?? Ke rumah Bu Menteri, Kak?? Alamatnya dimana??”

“Iya, kamu ke rumah Bu Linda. Ada undangan makan siang bersama. Nanti alamatnya kakak kirimin. Kamu janjian ya, sama Kak Adit, ketemuan dimana gitu. Oiya jangan lupa, promosiin KREATif”

“Oh iya deh, Kak. Nanti aku hubungi Kak Adit”

Ya, begitu singkatnya informasi yang diberikan Kak Susan. Tak lama kemudian, masuklah pesan singkat dari Kak Susan.

Kak Susan

Jalan Panglima Polim III No.146.

Dengan berbekal informasi dadakan yang diberikan oleh Kak Susan, aku berusaha mencari alamat tersebut bersama Kak Adit yang merupakan seorang Penulis Muda Indonesia 2010 (kategori SMA). Aku dan Kak Adit tak henti-hentinya berteleponan. Karena kami berdua sama-sama belum mengetahui rumah Ibu Linda, akhirnya kami berdua bertemu di dekat terminal Blok M.

Menyusuri hiruk pikuk kota Jakarta yang penuh dengan asap kendaraan bermotor, dan kemacetan, aku berusaha untuk sampai di terminal Blok M sebelum pukul 11.30 WIB. Tapi apa daya? Kondisi jalanan yang macet memaksaku untuk tiba di rumah Bu Linda tidak tepat waktu.

Setelah melewati jalanan ibu kota yang sangat macet, aku bertemu kak Adit di dekat terminal Blok M. Karena kami sama-sama tidak tahu rumah Ibu Linda, akhirnya kami naik taksi dari Blok M untuk menuju rumah Ibu Linda.

Tak lama kemudian,kami menemukan rumah Ibu Linda. Perasaan kami sungguh tidak enak, sebab kami tiba di sana pada pukul 12 kurang 10 menit, dan yang membuat perasaan kami lebih tidak enak lagi, kami tiba pada saat bu Linda sedang menyampaikan sambutannya di depan para tamu undangan.

Di hadapan kami saat ini ada dua kursi kosongn untuk tempat duduk kami. Senangnya lagi, aku mendapat 2 teman baru. Percaya atau tidak, satu dari dua orang diantara mereka berumur 13 tahun, tapi postur tubuhnya lebih tinggi dari aku. Hal ini membuatku minder, karena aku berbadan lebih pendek darinya. Ah, tapi aku harus percaya diri.

Ada juga, seorang anak yang bernama Michael, ia merupakan seorang tuna netra, tapi ia sangat pandai memainkan piano. ‘Merinding’ saat melihat ia memainkan lagu “Indonesia Pusaka” dengan pianonya, lagu ini juga merupakan lagu favorit Ibu Linda Gumelar. Bagiku, walaupun Michael tidak bisa melihat keindahan dunia, tapi ia mampu mengindahkan dunia bagi yang melihatnya.

Suatu kehormatan pula bagiku, ketika aku diizinkan mengucapkan harapan-harapanku kepada Ibu Linda.

Aku pun menceritakan kepada Bu Linda tentang hobiku, yaitu menulis. Aku juga memberi tahu Bu Linda mengenai prestasi pertamaku di bidang tulis menulis, yaitu saat aku menerima penghargaan sebagai The Best Indonesian Young Writers 2010, Juni lalu.

Setelah mendengar cerita singkat dariku, Ibu Linda melontarkan sedikit kalimat : “Berarti kamu punya potensi”. Sungguh, kalimat yang diutarakan Bu Linda memacuku untuk terus meraih prestasi.

Bukan hanya aku yang diperbolehkan mengucapkan harapan, tapi Kak Adit, para Pemimpin Muda Indonesia dan anak Indonesia yang lainnya pun boleh.

Ingat pesan Kak Susan, maka setelah selesai acara, Kak Adit memberikan buletin KREATif kepada Ibu Linda. Banyak tamu undangan yang ingin berfoto bersama Bu Linda, sehingga Kak Adit hanya memberikan buletin KREATif, tanpa menjelaskan apa itu KREATif.

Tidak ingin melewatkan kesempatan, aku dan Kak Adit pun berfoto bersama Ibu Linda. Sayangnya, kami berdua tidak membawa kamera. Sehingga, kami tidak membawa oleh-oleh untuk kami bawa pulang. Terpaksa, kami foto menggunakan kamera teman kami.

Tanpa menyesal, kami pun sadar, bahwa kami punya satu oleh-oleh yang kami bawa pulang, yaitu pengalaman makan siang bersama Ibu Menteri. Khususnya aku, rasanya bahagia sekali hari ini aku mendapatkan kesenangan yang berlipat-lipat. Kemarin, aku diundang oleh Bapak Presiden RI, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono untuk menghadiri Peringatan Hari Anak Nasional. Hari ini, aku diundang makan siang bersama Ibu Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindingan anak. Tak luput dari itu, aku juga senang mendapat teman-teman baru dari Pemimpin Muda Indonesia dan anak Indonesia lainnya. Hari ini adalah pengalaman tak terlupakan untukku.


Nita Oktaviya_KREATif Jakarta
Peraih penghargaan Penulis Muda Indonesia 2010 kategori SMP

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Wah, senangnya...

Aku bangga sama kamu kalian berdua, Nita dan Adit.
Kalian benar2 berprestasi, the best dan...
memacu aku untuk berkarya lebih baik lagi. Artikel ini inspirasional lho...
Congratulation yaa.. ^^O

(Val, KREATif Jakarta)