Halaman

06 Januari 2009

Liputan dari Mataram (NTB) oleh Gayatri

Liputan Khusus tahun Baru 2009 dari Mataram, Nusa Tenggara Barat

Oleh: Gayatri_KREATif NTB

Mataram, 31 Desember 2008 pukul 23:59:50 WITA,

“Sepuluh, Sembilan, Delapan, Tujuh, Enam, Lima, Empat, Tiga, Dua, Satu, Selamat Tahun Baru 2009!!!!! Teetttt… Teeettttt…. Teetttt”

Suara-suara semacam itu terdengar di sudut-sudut Kota Mataram, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat pada malam itu. Tampaknya sudah menjadi “ritual” bagi para remaja di daerah ini untuk keliling kota atau berkumpul di pusat-pusat keramaian yang biasanya menyajikan berbagai hiburan New year’s Eve seperti Band (Lokal pastinya), Tari-tarian dari Tradisional sampai Modern, atau Pesta Kembang Api. Tampaknya, hujan sejak pukul 6.30 pagi hingga malam hari dengan berbagai intensitas (dari gerimis sampai hujan angin dan petir), tidak menyurutkan semangat orang-orang ini untuk berkeliaran di malam yang dingin. Tentu saja banyak hal unik yang bisa ditemui dan dibahas dari ‘Ritual’ remaja yang sepertinya mulai “terpengaruh” Jakarta ini. Simak Liputannya!!!

Tempat

Ya, dibawah ini adalah beberapa tempat yang wajib menjadi “lautan manusia” di malam tahun baru dengan segala macam acara yang dibuat, malah terkadang tanpa acara khusus, tapi tetap ramai. Apa saja itu?

Taman Udayana

Entah apa hubungannya dengan Universitas Udayana di Denpasar, tapi yang jelas namanya Udayana karena letaknya di Jalan Udayana. Jika kita keluar dari Bandara Selaparang menuju arah kota, yang pertama terlihat adalah Taman Udayana yang sangat luas dengan dua tugu dan air mancur di dua sisi jalannya. Taman ini berumput hijau dengan beberapa bangku di pinggirnya. Sangat luas. Dari Gapura Selamat datang hingga ke Gedung DPRD Provinsi NTB, berapa hektar ya?

Pada malam hari, khususnya malam minggu dan malam tahun baru, disini ramai sekali. Tempat ini dianggap sebagai tempat ‘nongkrong’nya para remaja. Dengan apa? Bukan hanya acara-acara pertunjukan seperti yang disebutkan di atas, namun ada satu lagi. Ya, pedagang kaki lima! Dari mulai makanan khas daerah yaitu sate ampet (sate usus, babat dan daging) dan belayak (sejenis lontong dan ketupat, bentuknya panjang dibungkus daun kelapa) hingga burger! Minuman dan jajanan banyak sekali di sini.

Pada malam tahun baru, di sini akan menjadi ‘lautan manusia’ yang sebagian besar adalah remaja. Sesak, padat, dan macet!

Taman Sangkareang

Taman sangkareang atau yang lebih popular dengan nama lapangan Mataram ini selalu ramai dikunjungi setiap malam tahun baru. Berbagai acara sering digelar di sini, tapi malam tahun baru kemarin, pemerintah Kota mengatakan tidak membuat acara khusus tahun baru seperti Pesta Rakyat, Pesta Kembang Api, atau panggung hiburan dikarenakan banyaknya pribadi yang sudah membuat acara sendiri-sendiri.

Pantai Senggigi

Secara administrative, pantai yang menjadi salah satu kawasan wisata andalan ini termasuk Kabupaten Lombok Barat, tetapi banyak sekali warga Mataram yang menikmati semaraknya malam tahun baru di sana. Di sepanjang pantai yang landai ini, terdapat hotel-hotel yang sudah menyediakan berbagai acara dan menawarkan sejumlah promosi harga paket wisata kepada para wisatawan. Mereka yang ber- New Year’s Eve di hotel biasanya adalah wisatawan luar daerah dan luar negeri. Acara yang disuguhkan tentunya dinner, kesenian daerah, juga kembang api. Tapi di luar hotel seperti kawasan Pantai Mangsit, Pantai pelabuhan Ampenan dan Pasar Seni Senggigi juga ramai dikunjungi. Berdasarkan pengalaman, jika kita ingin keluar dari kawasan ini pada malam tahun baru (lewat pukul 00:00), kemacetan berkilo-kilometer telah menanti. Jadi paling cepat sampai ke Kota lagi sekitar pukul 3 atau 4 dinihari! Wow!

Cakranegara

Di daerah yang jadi pusat perdagangan ini sebenarnya tidak ada acara sepert 3 tempat di atas. Yang banyak adalah pedagang pernakpernik tahun baru seperti terompet, topi dan kembang api. Warga biasanya konvoi di sepanjang jalan ini sambil meniupkan terompet.

Pernak-Pernik

Kurang seru rasanya berkeliling kota tanpa kehadiran aksesoris pendukung. Berikut ini adalah beberapa yang digunakan warga kota Mataram pada malam tahun baru lalu.

Terompet

Setiap menjelang tahun baru, jalan-jalan di kota Mataram dari Jalan Pejanggik hingga Sandubaya dipagari oleh para pedagang terompet musiman. Bentuknya bermacam-macam tergantung kreasi dari si penjual. Ada yang sebatas berbentuk corong, dan ada pula yang bentuknya meliuk mirip naga, semua bisa kita dapatkan dengan harga Rp.5.000,00 hingga Rp 20.000,00 perbijinya. Ada satu yang menarik, jenis terompet ini mirip tabung karena dibuat dari karton bekas yang dibentuk corong lalu disambungi botol air mineral bekas dujungnya untuk memperkeras suara, pembungkusnya? Dari bungkus makanan ringan. Ramah lingkungan ya?

Kembang Api

Seperti halnya penjual terompet, penjual kembang api-pun ikut bersaing memagari jalan-jalan kota. Ada kembang api yang dapat digantung, berbentuk tongkat, air mancur, roket ,dll. Harganya juga terjangkau tergantung jenisnya, mulai dari 5-50 ribu rupiah!

Yang Penting…….

Eits,,,, tunggu dulu teman-teman ada yang tahu apa sih tujuannya segala bentuk’pesta’ yang kita bahas tadi? Merayakan Tahun Baru! Benar tapi ada satu hal penting yang tidak boleh terlupa dari Euphoria malam tahun baru. Kita harus merayakan sesuatu yang baru dari diri kita sendiri. Sesuatu yang positif yang belum kita lakukan dan miliki di tahun yang lalu. Benar bukan? Jadi sekarang, sebentar saja ingat, apa yang menjadi kekurangan kalian di tahun lalu? Apa yang belum kita kerjakan dan dapatkan di tahun yang lalu? Ingat! Catat dalam kertas atau di otak! Pikirkan cara meraihnya! Lakukan dan dapatkan! Karena tahun baru semestinya hadir bukan semata untuk dipestakan, tetapi hadir untuk memberikan warna baru dalam hidup dan diri kita. Tentu yang lebih positif!

Selamat Tahun BaRu 2009 !!!!!!

1 komentar:

goin over mengatakan...

hey, thx to make this note. it helps me to write a note about mataram. :)