Amanat
Seorang ibu pada hakekatnya adalah seorang pemegang Amanat. Amanat yang dimaksud adalah berupa Anak. Seperti yang kita tahu bahwa yang namanya Amanat itu tidak boleh diabaikan dan harus dijaga. Jadi, seorang ibu pun bertanggung jawab atas anak yang telah keluar dari rahimnya.
Bayi
Hal pasti seorang perempuan dikatakan sebagai seorang ibu ialah lahirnya seorang Bayi. Oleh karena itu, Bayi adalah hal yang sangat berharga bagi seorang ibu.
Cinta
Cinta seorang ibu terhadap anak adalah cinta paling mahal yang pernah ada. Cinta sepasang kekasih dapat hilang pada saat mereka putus. Cinta sepasang suami isteri dapat hilang pada saat mereka bercerai. Tetapi cinta seorang ibu terhadap anaknya? Tidak akan pernah hilang.
Derajat.
Semua pasti tahu bahwa para Insinyur, Dokter, hingga Presiden adalah para sosok yang memiliki Derajat yang tinggi. Tetapi apakah mereka muncul begitu saja di muka bumi ini dan langsung memiliki Derajat setinggi itu? Tidak, bukan? Mereka-mereka lahir dari seorang Ibu dan mengalami bimbingan seorang Ibu. Jadi, seorang Ibu sangat bisa dikatakan sebagai sosok yang memiliki Derajat tertinggi di muka bumi ini.
Emban.
Salah satu yang membuat seorang Ibu menjadi sosok yang berarti ialah Embanan beban yang harus dipikulnya. Hal dasar yang menjadi tugas seorang Ibu ialah membimbing anaknya menjadi anak yang baik(positif). Itu bukan tugas yang mudah dan mutlak harus di Emban seorang Ibu.
Fantasi.
Fantasi diartikan sebagai sebuah angan-angan. Setiap orang pasti memiliki angan-angan termasuk seorang Ibu. Fantasi milik seorang ibu bisa dikatakan sangat mulia dan penuh makna, salah satunya yaitu berharap agar anaknya dapat menjadi berguna kelak.
Gigih.
Sikap Gigih sangat identik dengan sikap seorang Ibu. Contoh awal ialah pada saat proses melahirkan anak(Normal). Seorang bayi tidak akan bisa keluar apabila Ibu tidak Gigih berupaya mengeluarkan bayi tersebut. Contoh selanjutnya ialah pada proses mendidik/mengasuh anak. Tidak semua anak didunia ini yang bisa patuh begitu saja terhadap Ibu mereka. Bila sudah begini, seorang Ibu akan tetap Gigih mendidik/mengasuh anak mereka.
Hati.
Hati seorang Ibu sangatlah mulia. Pembuktian sangatlah mudah diuraikan. Salah satu contohnya ialah kerelaan seorang Ibu untuk melahirkan kita sebagai anaknya.
Insting.
Percaya tidak percaya, seorang Ibu terhadap anaknya(terutama yang melahirkan secara normal) memiliki Insting yang kuat akan apa yang terjadi terhadap anaknya. Ini biasa disebut kontak batin. Sebagai contoh, seorang Ibu dapat menduga-duga perasaan anaknya. Entah sedang sedih-kah, berbahagia-kah, dsb.
Janin.
Janin bisa dibilang merupakan hal yang paling dijaga oleh setiap calon/ibu. Dengan telaten seorang Ibu menjaga Janinnya selama 9 bulan agar dapat mendengar tangis bayi yang diharapkan. Jelas, merupakan tugas yang tidak mudah.
Kasih sayang.
Seorang Ibu tentunya memiliki Kasih sayang yang melimpah ruah terhadap anaknya. Namun tidak bisa dipungkiri, jarang yang berlaku sebaliknya. Hingga ada kalimat seperti ini, kasih anak sepanjang Jala, kasih Ibu sepanjang Masa. Benarkah? Hanya kita yang dapat menjawabnya.
Lembut.
Ibu adalah perempuan. Dan perempuan identik dengan keLembutannya. Sehingga setiap Ibu pasti memiliki sisi Lembut yang ditunjukkan dengan cara yang beragam terutama terhadap anaknya.
Maut.
Untuk seorang Ibu yang melahirkan secara Nomal, Maut adalah sesuatu yang siap menyambut pada saat proses kelahiran. Karena proses kelahiran adalah memang sebuah proses yang sulit bahkan bisa mendatangkan yang namanya Maut.
Nyawa.
Lagi-lagi untuk seorang Ibu yang melahirkan secara Normal, pada saat melahirkan, Nyawa ibu dipertaruhkan. Dan tidak jarang fenomena pada saat melahirkan dimana seorang Ibu harus memilih Nyawanya atau Nyawa anaknya. Dan yang dipilih ialah Nyawa anaknya.
Oceh.
Dalam mendidik anak, para Ibu memiliki metode-metode yang beragam. Salah satunya ialah dengan melontarkan setiap Ocehan-ocehan yang ditujukan kepada anak dengan maksud sebagai sebuah nasihat. Namun banyak anak yang mengartikan bahwa seorang Ibu yang banyak mengeluarkan Ocehan adalah Ibu yang cerewet dan mengganggu. Padahal, tujuan utama dari terlontarnya Ocehan itu dari mulut Ibu tidak lain adalah untuk membangun anaknya.
Peran.
Ibu sebagai seorang wanita memiliki peran lebih dari satu dan beragam. Antara lain ialah menjadi isteri bagi suami, pembuat kopi bagi suami, guru bagi anak, tempat curhat bagi anak, dsb.
Quran.
Di dalam Al-Qur’an, terdapat potongan ayat mengenai sosok Ibu. Yaitu pada surat Luqman(surat ke-31) ayat 14. Yang berartikan: “Dan kami perintahkan manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam usia dua tahun...”
Resik.
Resik yang dimaksud disini ialah seorang Ibu biasanya selalu rajin memastikan segala sesuatunya (terutama soal anak) bersih dari masalah.
Sabar.
Ibu sebagai seorang perempuan memang identik dengan sesuatu yang bernama Sabar. Dan kesabaran dari seorang ibu bisa terlihat jelas pada saat dia dengan ikhlasnya menegandung seorang anak didalam perutnya. Berbadan dua seperti itu sungguh merupakan hal yang menyusahkan. Namun lagi-lagi dikatakan, Sabar-lah yang menjadi kunci seorang Ibu menghadapi hal menyusahkan itu.
Telapak kaki.
Telinga kita tentu tidak asing mendengar kalimat ini: Surga ada di Telapak kaki Ibu. Dari segi bahasa memang tergolong Hiperbola. Namun, dengan segala keistimewaan dan arti penting seorang Ibu, kalimat ini menjadi sangat wajar untuk diterima.
Utuh.
Utuh yang dimaksud disini ialah hubungan Ibu-Anak. Tidak ada yang namanya mantan Ibu atau mantan Anak. Sehingga, Ibu adalah utuh milik anak yang dilahirkannya, dan sebaliknya.
Vital.
Dengan berbagai keutamaan yang dimiliki, kehadiran seorang Ibu sangat bisa dikatakan sebagai sesuatu Vital-Penting/sangat berarti banyak.
Wanti-wanti.
Salah satu dari bukti kepedulian Ibu terhadap anaknya ialah berupa Wanti-wanti ini-itu yang diberikan kepada anak.
Xtra tenaga.
Xtra tenaga selalu dimiliki oleh kebanyakan para Ibu. Xtra tenaga yang dikeluarkan seorang Ibu adalah beragam. Meliputi Xtra tenaga untuk melahirkan, menyusui, mengasuh anak, dsb.
Yad.
Yad berarti tangan. Tangan seorang Ibu bernilai lebih tinggi dari tangan siapapun. Dengan tangan Ibu, kita pernah dirangkul dengan hangat, kita pernah digendong, kita pernah dimandikan, kita pernah digantikan popok, dsb.
Zuriah.
Zuriah berarti keturunan. Manusia pada dasarnya membutuhkan keturunan sebagai calon generasi berikutnya. Dan peran ibu dalam melestarikan Zuriah sangatlah nyata dan tidak terbantahkan. Karena seorang Ibu, melahirkan.
oleh :
Aditya Gilank Pratama _ KREATif
Seorang ibu pada hakekatnya adalah seorang pemegang Amanat. Amanat yang dimaksud adalah berupa Anak. Seperti yang kita tahu bahwa yang namanya Amanat itu tidak boleh diabaikan dan harus dijaga. Jadi, seorang ibu pun bertanggung jawab atas anak yang telah keluar dari rahimnya.
Bayi
Hal pasti seorang perempuan dikatakan sebagai seorang ibu ialah lahirnya seorang Bayi. Oleh karena itu, Bayi adalah hal yang sangat berharga bagi seorang ibu.
Cinta
Cinta seorang ibu terhadap anak adalah cinta paling mahal yang pernah ada. Cinta sepasang kekasih dapat hilang pada saat mereka putus. Cinta sepasang suami isteri dapat hilang pada saat mereka bercerai. Tetapi cinta seorang ibu terhadap anaknya? Tidak akan pernah hilang.
Derajat.
Semua pasti tahu bahwa para Insinyur, Dokter, hingga Presiden adalah para sosok yang memiliki Derajat yang tinggi. Tetapi apakah mereka muncul begitu saja di muka bumi ini dan langsung memiliki Derajat setinggi itu? Tidak, bukan? Mereka-mereka lahir dari seorang Ibu dan mengalami bimbingan seorang Ibu. Jadi, seorang Ibu sangat bisa dikatakan sebagai sosok yang memiliki Derajat tertinggi di muka bumi ini.
Emban.
Salah satu yang membuat seorang Ibu menjadi sosok yang berarti ialah Embanan beban yang harus dipikulnya. Hal dasar yang menjadi tugas seorang Ibu ialah membimbing anaknya menjadi anak yang baik(positif). Itu bukan tugas yang mudah dan mutlak harus di Emban seorang Ibu.
Fantasi.
Fantasi diartikan sebagai sebuah angan-angan. Setiap orang pasti memiliki angan-angan termasuk seorang Ibu. Fantasi milik seorang ibu bisa dikatakan sangat mulia dan penuh makna, salah satunya yaitu berharap agar anaknya dapat menjadi berguna kelak.
Gigih.
Sikap Gigih sangat identik dengan sikap seorang Ibu. Contoh awal ialah pada saat proses melahirkan anak(Normal). Seorang bayi tidak akan bisa keluar apabila Ibu tidak Gigih berupaya mengeluarkan bayi tersebut. Contoh selanjutnya ialah pada proses mendidik/mengasuh anak. Tidak semua anak didunia ini yang bisa patuh begitu saja terhadap Ibu mereka. Bila sudah begini, seorang Ibu akan tetap Gigih mendidik/mengasuh anak mereka.
Hati.
Hati seorang Ibu sangatlah mulia. Pembuktian sangatlah mudah diuraikan. Salah satu contohnya ialah kerelaan seorang Ibu untuk melahirkan kita sebagai anaknya.
Insting.
Percaya tidak percaya, seorang Ibu terhadap anaknya(terutama yang melahirkan secara normal) memiliki Insting yang kuat akan apa yang terjadi terhadap anaknya. Ini biasa disebut kontak batin. Sebagai contoh, seorang Ibu dapat menduga-duga perasaan anaknya. Entah sedang sedih-kah, berbahagia-kah, dsb.
Janin.
Janin bisa dibilang merupakan hal yang paling dijaga oleh setiap calon/ibu. Dengan telaten seorang Ibu menjaga Janinnya selama 9 bulan agar dapat mendengar tangis bayi yang diharapkan. Jelas, merupakan tugas yang tidak mudah.
Kasih sayang.
Seorang Ibu tentunya memiliki Kasih sayang yang melimpah ruah terhadap anaknya. Namun tidak bisa dipungkiri, jarang yang berlaku sebaliknya. Hingga ada kalimat seperti ini, kasih anak sepanjang Jala, kasih Ibu sepanjang Masa. Benarkah? Hanya kita yang dapat menjawabnya.
Lembut.
Ibu adalah perempuan. Dan perempuan identik dengan keLembutannya. Sehingga setiap Ibu pasti memiliki sisi Lembut yang ditunjukkan dengan cara yang beragam terutama terhadap anaknya.
Maut.
Untuk seorang Ibu yang melahirkan secara Nomal, Maut adalah sesuatu yang siap menyambut pada saat proses kelahiran. Karena proses kelahiran adalah memang sebuah proses yang sulit bahkan bisa mendatangkan yang namanya Maut.
Nyawa.
Lagi-lagi untuk seorang Ibu yang melahirkan secara Normal, pada saat melahirkan, Nyawa ibu dipertaruhkan. Dan tidak jarang fenomena pada saat melahirkan dimana seorang Ibu harus memilih Nyawanya atau Nyawa anaknya. Dan yang dipilih ialah Nyawa anaknya.
Oceh.
Dalam mendidik anak, para Ibu memiliki metode-metode yang beragam. Salah satunya ialah dengan melontarkan setiap Ocehan-ocehan yang ditujukan kepada anak dengan maksud sebagai sebuah nasihat. Namun banyak anak yang mengartikan bahwa seorang Ibu yang banyak mengeluarkan Ocehan adalah Ibu yang cerewet dan mengganggu. Padahal, tujuan utama dari terlontarnya Ocehan itu dari mulut Ibu tidak lain adalah untuk membangun anaknya.
Peran.
Ibu sebagai seorang wanita memiliki peran lebih dari satu dan beragam. Antara lain ialah menjadi isteri bagi suami, pembuat kopi bagi suami, guru bagi anak, tempat curhat bagi anak, dsb.
Quran.
Di dalam Al-Qur’an, terdapat potongan ayat mengenai sosok Ibu. Yaitu pada surat Luqman(surat ke-31) ayat 14. Yang berartikan: “Dan kami perintahkan manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam usia dua tahun...”
Resik.
Resik yang dimaksud disini ialah seorang Ibu biasanya selalu rajin memastikan segala sesuatunya (terutama soal anak) bersih dari masalah.
Sabar.
Ibu sebagai seorang perempuan memang identik dengan sesuatu yang bernama Sabar. Dan kesabaran dari seorang ibu bisa terlihat jelas pada saat dia dengan ikhlasnya menegandung seorang anak didalam perutnya. Berbadan dua seperti itu sungguh merupakan hal yang menyusahkan. Namun lagi-lagi dikatakan, Sabar-lah yang menjadi kunci seorang Ibu menghadapi hal menyusahkan itu.
Telapak kaki.
Telinga kita tentu tidak asing mendengar kalimat ini: Surga ada di Telapak kaki Ibu. Dari segi bahasa memang tergolong Hiperbola. Namun, dengan segala keistimewaan dan arti penting seorang Ibu, kalimat ini menjadi sangat wajar untuk diterima.
Utuh.
Utuh yang dimaksud disini ialah hubungan Ibu-Anak. Tidak ada yang namanya mantan Ibu atau mantan Anak. Sehingga, Ibu adalah utuh milik anak yang dilahirkannya, dan sebaliknya.
Vital.
Dengan berbagai keutamaan yang dimiliki, kehadiran seorang Ibu sangat bisa dikatakan sebagai sesuatu Vital-Penting/sangat berarti banyak.
Wanti-wanti.
Salah satu dari bukti kepedulian Ibu terhadap anaknya ialah berupa Wanti-wanti ini-itu yang diberikan kepada anak.
Xtra tenaga.
Xtra tenaga selalu dimiliki oleh kebanyakan para Ibu. Xtra tenaga yang dikeluarkan seorang Ibu adalah beragam. Meliputi Xtra tenaga untuk melahirkan, menyusui, mengasuh anak, dsb.
Yad.
Yad berarti tangan. Tangan seorang Ibu bernilai lebih tinggi dari tangan siapapun. Dengan tangan Ibu, kita pernah dirangkul dengan hangat, kita pernah digendong, kita pernah dimandikan, kita pernah digantikan popok, dsb.
Zuriah.
Zuriah berarti keturunan. Manusia pada dasarnya membutuhkan keturunan sebagai calon generasi berikutnya. Dan peran ibu dalam melestarikan Zuriah sangatlah nyata dan tidak terbantahkan. Karena seorang Ibu, melahirkan.
oleh :
Aditya Gilank Pratama _ KREATif
1 komentar:
benar benar sebuah kreasi yang baik and top dari KREATif buat menyadarkan kita semua....
Posting Komentar