Bagi para pencinta film, khususnya film India pasti tahu tentang film SLUMDOG MILLIONAIRE. SLUMDOG MILLIONAIRE adalah film Hollywood yang dibintangi Dev Patel dan disutradarai oleh Danny Boyle. Film ini bercerita tentang Jamal Malik, seorang pria yang mengikuti kuis Who Wants To Be A Millionaire dan berhasil lolos hingga pertanyaan terakhir. Namun lantaran Jamal berasal dari lingkungan kumuh di India, Jamal lantas dicurigai telah berbuat curang. Alhasil ia ditahan dan diinterogasi oleh kepolisian. Ternyata keberhasilannya menjawab semua pertanyaan tersebut karena ia mengalami semua itu dalam perjalanan hidupnya.
Film ini pertama kali diliris di Inggris pada 12 November 2008 dan di Mumbai, India pada 22 Januari 2009. Film ini pun berhasil meraih 8 penghargaan OSCAR. Hebat sekali, bukan?
Namun perlu teman-teman ketahui, terkuaklah kenyataan para pemain SLUMDOG MILLIONAIRE. Pemeran Salim kecil, Azharuddin Ismail, berasal dari kawasan kumuh di India. Tinggal di gubuk reyot yang setiap hari was was akan kelangsungan hidupnya. Pada suatu pagi ia diusir dari rumah kumuhnya oleh para polisi dan dalam waktu singkat, gubuk reyot yang menjadi tempat tinggalnya digusur bersamaan dengan gubuk-gubuk ilegal lainnya. Azhar hanya bisa melihat penggusuran rumahnya sembari memeluk ayam betina jantan miliknya. Ironis.
Lain lagi dengan keadaan Rubina Ali, pemeran Latika kecil ini dijual oleh Ayahnya, Rafiq, melalui internet dengan harga £200,000 (sekitar Rp 3,2 Milyar). Menurut pengakuan sang Ayah, hal ini terpaksa dilakukan agar kehidupan ekonomi mereka lebih baik. Ayahnya menyalahkan Hollywood karena walaupun anaknya terkenal dan film Slumdog Millionaire memperoleh Piala Oscar, kehidupan mereka tidak menjadi lebih baik.
Awalnya Rubina dibayar 150,000 rupe atau setara dengan £2,040 (sekitar Rp 33 Juta) dan dijanjikan sebuah rumah, namun sampai saat ini belum diterima hal yang dijanjikan oleh pihak studio. Walaupun begitu, diberitakan bahwa uang yang diterima oleh Rubina dipakai oleh ayahnya untuk berobat ketika ia mengalami kecelakaan saat bekerja sebagai pemotong kayu dan Rafiq juga membeli handphone agar para agen dapat menghubunginya jika menginginkan anaknya membintangi film.