Halaman

18 Oktober 2009

BINTANG-BINTANG LUSUH

Aku duduk mematung di sini

Dengan dua bola mata terpaku pada selembar kain lusuh

Warnanya pudar

Aku batal melihat lebih jauh

Saat tak kutemukan bintangnya bersinar

Bintang itu kian meredup

Kala amarah dan desingan peluru menerjang pertiwi

Namun ujung-ujung senapannya tak jua tertutup

Meski peluh dan darah kini bercampur dalam diri

Dia pernah berjanji

Akan mengganti kain itu pada saatnya

Tapi demi merah putih,

Ia tega mengingkari setianya!

Selamanya,

Kain itu takkan pernah terganti

Selamanya,

Kakek tak kan pernah memiliki sependar bintang

Tak jua sekuntum melati

Karena dentuman salvo itu,

Cuma menyisakan guratan garis brigadir

Yang mati lelah di bahu tuanya.


KREATif Mataram (NTB)_I Gusti Ayu Gayatri SKD